PR: Uncertainty Reduction Theory dan Stakeholder

1.    Jelaskan apa yang dimaksud dengan level pengurangan ketidakpastian! Beri contohnya dalam kehidupan sehari-hari anda!
Teori pengurangan ketidakpastian merupakan teori digunakan pada awal hubungan, yaitu pada tahap pengenalan yang mana teori ini fokus pada proses dalam pengembangan hubungan yaitu pengurangan ketidakpastian dalam interaksi. Orang mengalami ketidak pastian dalam latar interpersonal. didalam sejumlah latar interpersonal orang merasakan ketidakpastian. Karena terdapat harapan berbeda-beda mengenai kejadian interpersonal,maka masuk akal untuk menyimpulkan bahwa orang merasakan ketidak pastian atau bahkan cemas untuk bertemu orang lain, sebagaimana dikatakan Berger dan Calabrese (1975). Ketika seseorang tidak mampu memahami lingkungannya, mereka biasanya menjadi cemas.

Komunikasi interpersonal adalah alat utama untuk mengurangi ketidakpastian yang menyatakan bahwa komunikasi interpersonal adalah alat utama bagi pengurangan ketidakpastian, karena kita telah mengidentifikasi komunikasi interpersonal sebagai fokus teori ini.

2.  Mengapa manusia memiliki motivasi mengurangi ketidakpastian? Bagaimana cara mengurangi ketidakpastian?
Pada saat menjalin suatu hubungan, pada awalnya setiap orang akan memiliki prediksi dalam pemikiran manusia tentang pandangan diri sendiri dan pandangan orang lain mengenai diri manusia. Sehingga akan muncul beberapa pertanyaan yang mempertanyakan hal tersebut, seperti, bagaimana saya harus berperilaku, bagaimana dia akan berperilaku terhadap saya, apa yang sebenarnya saya pikirkan tentang dia, apa yang dia pikirkan tentang saya dan lain-lain. Dan tentunya hal itu memunculkan banyak prediksi dan ekplanasi, prediksi mencangkup bagaimana kita memperkirakan pilihan perilaku terhadap orang lain dalam suatu hubungan dan hal tersebut membuat kita akan lebih banyak memikirkan alternatif tindakan yang dipikirkan yang akan meningkatkan tingkat ketidakpastian sedangkan eksplanasi, kita menginterpretasi makna dari tindakan dari perilaku hubungan sebelumnya.
Maka untuk mengurangi ketidakpastian dalam hubungan tersebut, manusia memiliki motivasi diri untuk mengurangi ketidakpastian itu sendiri dengan cara yang mungkin berbeda satu dengan yang lain. Ada 3 fase dalam menjalin hubungan, yaitu:
a.       Fase awal
Fase ini merupakan tahap awal interaksi dalam pengenalan diri masing-masing dan perilaku yang kita tunjukan diatur berdasarkan norma implisit dan eksplisit, kita belum melakukan pembukaan diri yang begitu berarti seperti hanya sebatas pengenalan nama, alamat atau mungkin sebatas basa-basi.
b.      Fase personal
Dalam tahap ini, seseorang akan lebih spontan dan terbuka akan informasi pribadinya sedikit lebih sedikit. Dan ketidakpastian juga akan semakin berkurang seiring dengan peningkatan self disclosure
c.       Fase akhir
Dalam fase ini, seseorang akan memutuskan untuk berpikir apakah hubungan tersebut berlanjut atau dihentikan.

3.    Jelaskan aksioma Teori Uncertainty Reduction!
a.       Aksioma 1
Adanya tingkat ketidakpastian yang tinggi pada permulaan fase awal, komunikasi verbal antara dua orang asing meningkat dan tingkat ketidakpastian dalam suatu hubungan akan menurun. Jika ketidakpastian menurun, jumlah komunikasi verbal meningkat. Hal ini menyatakan adanya kebalikan atau hubungan negatif antara ketidakpastian dan komunikasi verbal.
a.       Aksioma 2
Ketika ekspresi afiliatif nonverbal meningkat,tingkat ketidakpastian menurun dalam situasi interaksi awal. Selain itu, penurunan tingkat ketidakpastian akan menyebabkan peningkatan keekpresifan afiliatif nonverbal.
b.      Aksioma 3
Tingkat ketidakpastian yang tinggi menyebabkan meningkatnya perilaku pencarian informasi. Ketika tingkat ketidakpastian menurun,perilaku pencarian informasi juga menurun. Aksioma ini menunjukkan hubungan yang positif antara dua konsep tersebut.
c.       Aksioma 4
Tingkat ketidakpastian yang tinggi dalam sebuah hubungan menyebabkan penurunan tingkat keintiman dari isi komunikasi.Tingkat ketidakpastian yang rendah menghasilkan tingkat keintiman yang tinggi aksioma ini memperlihatkan hubungan yang negatif antara ketidakpastian dan tingkat keintiman.
d.      Aksioma 5
Ketidakpastian yang tingkat tinggi menghasilkan tingkat resiprositas yang tinggi. Tingkat ketidakpastian yang rendah menghasilkan tingkat resiprositas yang rendah pula. Hubungan yang positif terjadi disini.
e.       Aksioma 6
Kemiripan diantara orang akan mengurangi ketidakpastian, sementara ketidakmiripan akan meningkatkan ketidakpastian.Aksioma ini menyatakan sebuah hubungan yang negatif.
f.       Aksioma 7
Peningkatan tingkat ketidakpastian akan menghasilkan penurunan dalam kesukaan,
Penurunan dalam ketidakpastian menghasilkan peningkatan dalam kesukaan.Lagi-lagi hubungan yang negatif diperlihatkan oleh aksioma ini.

4.    Jelaskan jenis-jenis ketidakpastian disertai contoh!
a.       Cognitive Uncertainty
Tingkat ketidakpastian yang dihubungkan dengan keyakinan atau sikap yang diyakini. Seseorang akan berpikir bagaimana perilaku orang lain merujuk dari pemikiran orang tersebut
b.      Behavioral Uncertainty
Behavioral uncertainty dihubungkan dengan self-disclosure. Kesesuaian dengan perilaku yang seharusnya menurut ‘budaya’ atau batasan sampai mana perilaku dapat diprediksi dalam siuasi tertentu.
Contoh:
Suatu hari Rizal menungu waktu kuliah di kampus. Disebelahnya duduk seorang wanita yang tidak dikenalnya, yang juga seorang mahasiswa. Setelah 5 menit berlalu, mereka saling tidak nyaman dengan suasana tegang karena mereka tidak saling kenl dan terus berdiam diri. Ada rasa ketidakpastian apakah orang disebelahnya merasa tidak nyaman atau berpikir bahwa orang disebelahnya itu sombong karena tidak menyapa dan tidak mengajak berkenalan. Akhirnya Rizal menyapa wanita itu dan mengajaknya berkenalan, belum lama mereka mengobrol akhirnya mereka masuk kelas masing-masing. Rizal mengalami ketidakpastian kembali dengan berpikir, apakah wanita itu menganggapnya sok kenal tetapi Rizal memiliki keinginan untuk mengurangi ketidakpastian tersebut dengan mengajak wanita itu berkenalan, oleh karena itu dia mungkin lebih mengerti lebih baik tentang kemungkinan tingkah laku dari orang itu.

5.    Jelaskan aplikasi teori Uncertainty Reduction dalam praktik dan penelitian Public Relations yg lain!
Dalam Public Relations, teori ini dapat kita aplikasikan dalam pengembangan hubungan PR baik eksternal dan internal. Disini PR dituntut untuk dapat menjalin komunikasi yang baik kepada atasan (manajemen), karyawan maupun masyarakat. Karena memiliki relasi yang baik satu sama lain akan berdampak baik pula, PR sebagai jembatan komunikasi antara atasan (manajemen) dan bawahan (karyawan) begitu juga antara perusahaan dan masyarakat sekitar. Dengan komunikasi yang baik semua isu yang berkembang dapat segera ditangani dan tidak semakin meluas hingga memperburuk situasi dan merusak citra perusahaan. Sebagai contoh, permasalahan diantara perusahaan dan karyawan, disini PR dituntut untuk mampu membatasi dan menyelesaikan masalah agar tidak sampai keluar, masalah diupayakan diselesaikan di internal perusahaan saja. Jika penyelesaian masalah tersebut tidak membuat karyawan puas hingga mengakibatkan demo massa dan muncul di masyarakat, menjadi konsumsi publik serta pemberitaan media massa, berarti PR tersebut gagal dalam menjembatani perusahaan dengan karyawan tersebut.
Seorang PR harus atraktif dan terbuka dalam menjalin hubungan, seorang PR harus sedemikian rupa untuk mampu mengenal dan mengerti situasi dan kondisi yang terjadi dalam perusahaan untuk memperkirakan dan meminimalisir konflik yang mungkin dapat terjadi didalam perusahaan. 

6.        Jelaskan asumsi-asumsi pokok teori stakeholder!
a.       Kemampuan stakeholder termasuk membangun dan mendukung masyarakat tempat karyawan tinggal dan bekerja.
b.      Freeman mendefinisikan teori stakeholder sebagai upaya untuk mendistribusikan kembali kekayaan atau penghasilan kepada para stakeholder. Kedua, untuk mendistribusikan kembali kekuatan yang dimiliki oleh pembuat keputusan kepada para stakeholder.
c.       Masing-masing kelompok steakholder memiliki hak untuk tidak diberlakukan sebagai sarana untuk suatu tujuan, dan karena itu harus berpartisipasi dalam menentukan arah masa depan perusahaan dimana mereka memiliki sebuah saham.
d.      Dalam teori steakholder terdapat dua argumen yaitu dalam bidang hukum dan ekonomi.
e.       Terdapat dua prinsip etika dasar dalam steakholder yaitu bisnis tidak terpisah dari etika dan kebanyakan orang ingin menerima tanggung jawab untuk efek tindakan mereka pada orang lain.
f.       Dalam steakholder terdapat model tradisional menyangkal (1) dan (2) yang menjelaskan tentang ketidak konsistenan terhadap etika dasar
g.      Kegiatan pemisahan antara bisnis dan etika merupakan sebuah hal yang tidak masuk akal.
h.      Teori steakholder berpandangant bahwa manfaat dari bisnis harus ditambah dari pemegang saham kepada para pemangkul kepentingan dan bahwa pemangku kepentingan harus diberikan kekuasaan dalam pengambilan keputusan.
i.        Manajer harus memperhatikan  kepentingan steakholder agar tidak menyalahgunakan pemegang saham properti untuk merugikan orang lain dan melanggar hak mereka untuk kebebasan.
Kesimpulan saya, teori stakeholder berasumsikan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri namun harus memberikan manfaat bagi stakeholdernya (pemegang saham, kreditor, konsumen, supplier, pemerintah, masyarakat, analis dan pihak lain). Dengan demikian, keberadaan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan oleh stakeholder kepada perusahaan tersebut.

7.      Jelaskan apa itu publik dan stakeholder!
Publik memiliki pengertian yang lebih luas. Publik menitikberatkan pada sekumpulan masyarakat yang luas cakupannya meliputi individu-individu, kelompok-kelompok, masyarakat yang memiliki pengaruh yang besar dalam bidang organisasi, seperti semua warga negara non pemerintah.
Stakeholders adalah orang atau instansi yang berkepentingan dengan suatu bisnis atau perusahaan. menurut R. Edward Freeman, stakeholder sebagai individu dan kelompok-kelompok yang dipengaruhi oleh tercapainya tujuan-tujuan organisasi dan pada gilirannya dapat mempengaruhi tercapainya tujuan-tujuan tersebut. Sehingga dapat saya simpulkan bahwa stakeholder merupakan individu, sekelompok manusia, komunitas atau masyarakat yang memiliki hubungan serta kepentingan dengan perusahaan. individu, kelompok, maupun komunitas dan masyarakat dapat dikatakan stakeholder apabila memiliki karakteristik, mempunyai kekuasaan, legitimasi, dan kepentingan terhadap perusahaan. (Budiman dkk, 2008). Dalam perusahaan, stakeholder tidak hanya investor dan kreditor saja, seiring dengan perkembangannya yang mengikuti perubahan bisnis dan kompleksnya aktivitas bisnis perusahaan, stakeholder bisa siapa saja yang turut serta atau mempengaruhi dan dipengaruhi perusahaan, dalam hal ini bisa pemerintah.
Jadi, saya menyimpulkan stakeholder dapat dikatakan sebagai publik, tetapi publik belum tentu stakeholder, publik bisa menjadi stakeholder ketika publik berhubungan dengan perusahaan atau memiliki kepentingan dengan perusahaan.

8.        Berikan kritik terhadap teori stakeholder!
Definisi  stakeholder telah berubah secara subtansial seiring dengan perkembangan perusahaan. pada awalnya, pemegang saham dipandang sebagai satu-satunya stakeholder perusahaan. pandangan ini didasarkan pada argumen Friedman (1962) yang mengatakan bahwa tujuan utama perusahaan adalah untuk memaksimumkan kemakmuran pemiliknya. Namun demikian, Freeman (1983) tidak setuju dengan pandanga ini dan memperluas definisi stakeholder dengan memasukkan konstituen yang lebih banyak, termasuk kelompok yang dianggap tidak menguntungkan seperti pihak yang memiliki kepentingan tertentu dan regulator. (Roberts, 1992). 
Ketika stakeholder mengendalikan sumber ekonomi yang pentinga bagi perusahaan, maka perusahaan akan beraksi dengan cara-cara yang memuaskan keinginan stakeholder. Ullmann (1985) mengatakan bahwa organisasi akan memilih stakeholder yang dipandang penting, dan mengambil tindakan yang dapat menghasilkan hubungan harmonis antara perusahaan dan stakeholdernya. Atas argumen diatas, teori stakeholder umumnya berkaitan dengan cara-cara yang digunakan perusahaan untuk memanage stakeholdernya. Perusahaan harus memberikan batasan-batasan yang real untuk stakeholder sejauh mana dalam menggunakan sumber daya perusahaan.

Komentar

Postingan Populer