Komunikasi: Tradisi Retorika I


TRADISI RETORIKA PADA TEORI KOMUNIKASI
(The Practical Art of Discourse)


Tradisi Retorika adalah ilmu mengolah kata dengan tujuan mempersuasif, seni membangun argumentasi dan seni berbicara yang berorientasi pada pendekatan logis dan emosional dimana komunikan menggunakan seni dan metode dalam mempengaruhi komunikator.

Pada awalnya, tradisi retorika berhubungan dengan persuasif atau penyusunan argumen dan pembuatan naskah pidato. Kemudian berkembang mencangkup segala cara manusia dalam menggunakan simbol untuk mempengaruhi lingkungan di sekitarnya dan untuk membangun dunia tempat mereka tinggal.

Gagasan Utama dalam Tradisi Retorika
Pusat tradisi retorika yaitu:
1.      Penemuan
Mengacu pada konseptualisasi atau proses saat kita menentukan makna dari symbol melalui interpretasi, respon terhadap fakta yang tidak mudah kita temukan pada apa yang telah ada, tetapi menciptakannya melalui penafsiran dari kategori-kategori yang kita gunakan.
2.      Penyusunan
Pengaturan symbol-simbol atau menyusun informasi dalam hubungannya diantara orang-orang, symbol-simbol, dan konteks yang terkait.
3.      Gaya
Berhubungan dengan semua anggapan yang terkait dalam penyajian dari semua symbol tersebut.
4.      Penyampain
Perwujudan dari symbol-simbol dalam bentuk fisik, mencangkup pilihan non-verbal untuk berbicara, menulis, dan memediasikan pesan.
5.      Daya Ingat
Tidak lagi mengacu pada penghafalan pidato tetapi juga mengingat budaya sebagaimana dengan proses persepsi yang berpengaruh pada bagaimana kita menyimpan dan mengolah informasi.

Keragaman dalam Tradisi Retorika
Tradisi Retorika dibagi menjadi beberapa periode, yaitu:
·         Zaman Klasik (abad ke-5 sampai abad ke-1 sebelum masehi)
Didominasi oleh usaha-usaha untuk mendefinisikan dan menyusun peraturan dari seni retorika.
·         Zaman Pertengahan (400-1400 Masehi)
Memandang kajian retorika yang berfokus pada permasalahan penyusunan dan gaya. Retorika pada zaman ini merendahkan praktik dan seni pangan, serta berlawanan dengan Kristen yang memandang kebenaran itu sendiri sebagai sebuah keyakinan.
Orientasi pragmatis juga merupakan bukti lain kegunaan dari retorika. Mereka mulai mengenal adanya penulisan surat sebagai sebuah sarana pencacatan karena banyaknya keputusan yang dibuat secara pribadi dalam dekrit dan surat.
·         Renaissance (sekitar 1300-1600 Masehi)
Memandang retorika sebagai filosofi seni. Para penganut Humanisme yang tertatik dan berhubungan dengan semua aspek dari manusia, biasa menemukan kembali teks retorika asli dalam sebuah usaha untuk mengenal dunia. Selama era ini, para pemikir seperti Rene Descartes mencoba menentukan apa yang dapat diketahui secara absolute dan objektif oleh pikiran manusia.
·         Zaman Pencerahan
Fokus pada rasional retorika dibatasi karena gayanya, memunculkan pergerakan belles letters yang mengacu pada karya sastra dan semua karya seni murni retorika seperti puisi, drama, music, dan bahkan berkebun. Para pendeklamasi memiliki dua tujuan utama, yaitu:
-          Untuk memulihkan peraturan-peraturan penyampaian yang sebagian besar diabaikan sejak era klasik untuk meningkatkan gaya penyampaian yang buruk dari pembicara pada masa tersebut.
-          Untuk berkontribusi secara ilmiah untuk memahami manusia dengan meneliti pengaruh-pengaruh dari berbagai aspek penyampaian pada pikiran audiensi.
·         Retorika Kotemporer (abad ke-20)
Adanya sebuah kenaikan pertumbuhan dalam retorika ketika jumlah, jenis, dan pengaruh symbol-simbol meningkat. Selama dua masa perang dunia, lembaga-lembaga media massa dibagun untuk meneliti propaganda, mulai meneliti periklanan, dan pesan-pesan sudut pandang retorika yang disampaikan melalui media massa.
·         Retorika Post-Modernisme (akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21)
Ahli-ahli retorika mengistimewakan pendirian akan ras, kelas, gender, dan seksualitas ketika mereka masuk ke dalam pengalaman kehidupan khusus seseorang daripada mencari teori-teori yang luas dan penjelasan-penjelasan mengenai retorika.

Komentar

  1. makasih atas referensinya kak

    BalasHapus
  2. makasih atas referensinya kak

    BalasHapus
  3. mau tanya ini dari buku griffin bukan?

    BalasHapus
  4. Ini ada sa punya bukunya yg di tulis oleh litlejohn dalam teori komunikasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masnya bener, dibuku teori komunikasnya littlejohn 😊

      Hapus
  5. Kak ini bukunya siapa ya ?
    Apa benar bukunya littlejonhn ?

    BalasHapus

Posting Komentar

Comment

Postingan Populer