Analisis Kasus Public Relations
KASUS
Penerimaan
CPNS saat ini mulai dibuka lagi dan setiap instansi pusat maupun daerah
memberikan kuota untuk posisi Hubungan Masyarakat atau biasa disebut sebagai
Humas. Penerimaan tersebut tidak mensyaratkan harus diisi oleh lulusan dengan
bidang ilmu Humas atau Public Relations. Peran humas dalam bidang pemerintahan
saat ini dianggap penting, utamanya ketika instansi tersebut mengalami
permasalahan. Salah satu contoh kasusnya adalah peran Humas di dalam tubuh KPK
dan Kepolisian Republik Indonesia yang selalu menjadi juru bicara dari instansi
terkait ketika harus memberikan informasi kepada jurnalis. Peran mereka
seolah-olah menjadi garda depan dari instansi terkait, sehingga pihak humas
harus mengetahui seluruh perkembangan masalah dan kerumitan dalam permasalahan
tersebut guna menjawab pertanyaan dari para jurnalis yang sedang mencari
berita. Bagaimana pendapat anda dalam kasus ini, ditinjau dari segi teoritis
dan praktis yang ada pada kajian Komunikasi Massa, Public Relations, dan
Manajemen Komunikasi atau Komunikasi Bisnis!
Saat
ini memang sudah banyak perusahaan yang mulai menempatkan Public Relations sebagai
salah satu posisi yang cukup penting dalam perusahaan, banyak perusahaan yang
mulai menyadari arti penting Public Relations itu sendiri dalam perusahaan.
Jika kita perhatikan dari media massa yang menyiarkan pemberitaan tentang
perusahaan atau organisasi saat ini maka akan nampak bagaimana peran Public
Relations suatu perusahaan. Sebagai contoh ketika adanya konferensi pers tentang
tindak kriminal yang diusut oleh Polda Metro Jaya maka yang tampil berbicara di
depan publik adalah Kepala Bidang Humas Komisaris Besar Polisi Rikwanto, Kepolisian
Republik Indonesia, atau ketika KPK mengklarifikasi penangkapan Rudi
Rubiandini, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan
Gas Bumi (SKK Migas) yang berperan disitu adalah juga pihak hubungan masyarakat
KPK, yaitu Johan Budi S.P.
“Public Relations is planned, persuasive
communication designed to influence significant public”. (John E. Marston)
Public Relations adalah kegiatan komunikasi persuasif dan terencana yang
didesain untuk memengaruhi publik yang signifikan.[1]
Sedangkan menurut British Institute of Public Relations dalam (Jefkins &
Yadin, 2004) definisi Public Relations adalah keseluruhan upaya yang dilakukan
secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara
niat baik (goodwill) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan
segenap khalayaknya. Sehingga dari dua pengertian tersebut, saya simpulkan
bahwa Public Relations adalah manajemen komunikasi antara perusahaan dengan
khalayaknya guna menciptakan kondisi positif antara perusahaan dan publik itu
sendiri.
Karena
Public Relations adalah manajemen komunikasi, maka pada dasarnya tujuan PR
adalah tujuan-tujuan komunikasi. adapun dalam realitas praktik PR, tujuan
Public Relations antara lain:
1. Menciptakan
pemahaman (Mutual Understanding) antara perusahaan dan publiknya.
Melalui
kegiatan komunikasi diharapkan terjadi kondisi kecukupan infomrasi
(well-informed) antara perusahaan dan publiknya. Kecukupan informasi ini
merupakan dasar untuk mencegah kesalahan persepsi. Kesalahpahaman akibat salah
persepsi atau kekurangan informasi merupakan kesalahan mendasar dalam kegiatan
komunikasi (primery-breakdown of communication). Informasi adalah sesuatu yang
bisa mengurangi ketidakpastian dalam situasi tertentu. Dan hal ini terkait
dengan teori informasi yang menyebutkan bahwa semakin tidak pasti suatu situasi
akan membutuhkan informasi yang dapat digunakan. Dalam berkomunikasi, menurut
teori Uncertanty Reduction, setiap orang berupaya mendapatkan informasi yang
cukup tentang lawan bicara. Semakin kita berada dalam situasi ketidakpastian,
semakin kita waspada dan semakin kita tergantung pada data yang tersedia
tentang orang lain bagi kita dalam suatu situasi. Dapat diartikan, informasi
bisa mengurangi rasa curiga dan was-was antara peserta komunikasi.
Ketercukupan
informasi akan terwujud bila Public Relations menyediakan saluran komunikasi
yang terbuka dan memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah yang timbal baik
secara berimabang agar tercipta kondisi saling mengenal antara perusahaan dan
publiknya serta tidak ada lagi ketidakpastian dan kesimpangsiuran informasi.
2. Membangun
Citra Korporat
Menurut
saya, citra adalah persepsi atau pandangan orang lain mengenai sesuatu, apabila
terkait dengan perusahaan maka bisa diartikan citra adalah persepsi publik
mengenai perusahaan itu sendiri. Sebenarnya dalam pembentukan citra yang sudah
saya pelajari dalam mata kuliah manajemen citra, citra perusahaan bukan hanya
dilakukan oleh Public Relations, tetapi seluruh unsur perusahaan baik itu
manajer, karyawan, dan lain-lain Selain itu pembentukan citra perusahaan tidak
dapat dilakukan semata-mata dalam jangka waktu cepat dan otomatis. Pembentukan
citra memerlukan waktu yang sangat lama untuk dapat benar-benar mempengaruhi
opini publik. hal ini berkaitan dengan bagaimana kemampuan perusahaan dan
kepercayaan untuk tetap berkomitmen menjaga kepentingan bersama
3. Membentuk
Opini yang Favorable
Public
Relations dituntut memelihara komunikasi persuasif yang ditujukan untuk menjaga
opini yang mendukung dan menetralkan opini yang negatif. Citra perusahaan yang
baik akan memberikan keuntungan bagi perusahaan, diantaranya, peningkatan
penjualan, mendukung pengembangan produk baru, memperkuat relasi keuangan,
membuat harmoni hubungan dengan karyawan, mendukung program rekrutmen, dan
membantu mengatasi krisis.
4. Membentuk
good will dan kerja sama.
Good
will dan kerja sama dapat terwujud karena adanya inisiatif yang dilakukan
berulang-ulang oleh PR perusahaan untuk menanamkan saling pengertian dan
kepercayaan kepada publiknya. Dalam konteks employee relations, bentuk kerja
sama ini tampak ketika perusahaan memperhatikan kesejahteraan karyawan dengan
memberi gaji yang layak, bonus, penghargaan terhadap prestasi. Sehingga hal
tersebut dapat membangun relasi dan mampu meningkatkan motivasi kerja karyawan,
sesuai dalam teori kesehatan motivator yang mana teori ini mensyaratkan perlunya
kondisi kerja yang baik, komunikasi antar pribadi yang harmonis agar para
anggota organisasi betah berada di dalamnya. Kenaikan kepuasan kerja akan
mengakibatkan kenaikan produktivitas. Sebagai dampaknya, karyawan akan memberikan
timbal balik berupa disiplin, motivasi dan produktivitas kerja yang tinggi.
Berdasarkan
tujuan Public Relations tersebut, maka peran Public Relations sendiri sangatlah
jelas yaitu sebagai jembatan atau perpanjangan tangan perusahaan dengan
publiknya. Adapun tugas PR yaitu PENCIL; Publication
and publicity, Events, News, Community Involvement,
Identity-media, Lobbying, dan Social
Investment. Berdasarkan tugas dan kemampuan aplikasi PR dalam bidang-bidang
pekerjaan seperti menulis, multimedia, riset, komunikasi organisasi, manajemen
konflik dan lainnya menunjukkan bahwa bukan tanpa alasan jika seorang Public
Relations adalah orang yang serba tahu dalam segala hal. Public Relations
adalah panutan bagi publik internal dan eksternal, karena kemampuannya dalam
berkomunikasi, pintar, dan berperilaku menarik. Public Relations adalah cermin
perusahaan dan presentasi nya perusahaan itu sendiri.
Disamping
semua itu, seorang Public Relations juga diharapkan mempunyai relasi yang baik
dengan media massa karena dalam praktik keduanya saling membutuhkan dan tidak
dapat dilepaskan. Public Relations membutuhkan media masssa sebagai sarana
menyebaran informasi organisasi atau perusahaan sedangkan media massa
membutuhkan informasi perusahaan sebagai bahan berita untuk disampaikan kepada
khalayak, dan hal tersebut didapatkan dari Public Relations. Membangun hubungan
media yang baik tergantung pada bagaimana berkomunikasi secara efektif dengan
media.
Berkenaan
dengan hubungan publik dan hubungan pers, Jefkins (1996) menyatakan bahwa kedua
hal tersebut merupakan suatu hal yang sangat penting dalam aktivitas Public
Relations. Hubungan media dan pers merupakan alat, pendukung atau media
kerjasama untuk kepentingan proses publikasi dan publisitas berbagai kegiatan
kerja atau kelancaran aktivitas komunikasi Public Relations dengan publik. Hal
ini dikarenakan peranan hubungan media dan pers dalam dunia Public Relations
tersebut merupakan channel (saluran) komunikasi dan informasi. Hal ini terjadi
karena salah satu fungsi pers adalah pembentuk opini yang kuat yang sangat
efektif melalui media massa.
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal dan Berita
Online
Wahyuni, Nurseffi Dwi. (14 Agustus
2013). Baru 7 Bulan Jadi Kepala SKK Migas, Rudi Ditangkap KPK. Liputan6.com. Diakses
pada Senin, 28 Oktober 2013, pukul 20.00 WIB. http://bisnis.liputan6.com/read/664340/baru-7-bulan-jadi-kepala-skk-migas-rudi-ditangkap-kpk
20.20.
Puspokusumo, Aryanti. (01 Mei
2011). Peranan Manajemen PR dalam Mempertahankan citra perusahaan jasa
perhotelan: Studi Kulitatif pada Re-opening Hotel Mandarin Oriental. Jakarta
Barat: Universitas Bina Nusantara. Diakses pada Senin, 28 Oktober 2013 pukul
20.00 WIB. http://library.binus.ac.id/eColls/eJournal/16%20-%20MN%20-%20Aryanti_OK.pdf.
Novianti, Noval. (Februari 2010). Strategi
PR dalam Mempertahankan Eksistensi Corporate Image Melalui Opini Publik: Studi
Kasus PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Institut Pertanian Bogor. Diakses
pada Senin, 28 Oktober 2013 pukul 20.15 WIB. http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27293/I10nno.pdf?sequence=12
Kriyantono, Rachmat. (2008). Public Relations Writing; Media Public Relations Membangun Citra Korporat. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Komentar
Posting Komentar
Comment