Sosiologi: Kekuasaan, wewenang dan kepemimpinan
KEKUASAAN,
WEWENANG DAN KEPEMIMPINAN
KEKUASAAN
Definisi
Kekuasaan
(power) adalah kemampuan individu atau kelompok untuk mempengaruhi individu
atau kelompok lain (masyarakat) agar mereka mau mengikuti keinginan dari yang
memegang kuasa. Dalam hal ini kekuasaan mencangkup kemampuan untuk memerintah
dan juga memberi keputusan-keputusan yang secara langsung atau tidak langsung
mempengaruhi tindakan-tindakan individu atau kelompok yang berada dibawah
kekuasaannya.
Max
Weber (Jerman) mengartikan kekuasaan adalah kesempatan seseorang atau sekelompok
orang untuk memaksakan kehendaknya pada orang atau kelompok lain.
Etziomi,
sosiolog dari Amerika Serikat, membedakan kekuasaan menjadi:
Utilitarian
Utility
adalah kegunaan atau manfaat yang berkaitan dengan asset ekonomi. Dimana bagi
mereka yang memiliki sumber daya ekonomi yang besar maka akan memiliki
kekuasaan. Apa saja bisa dibeli dengan uang sehingga akibatnya nilai-nilai
social menjadi berkurang.
Contohnya:
Orang kaya akan cenderung memiliki banyak pembantu karena adanya kebutuhan yang
banyak yang tidak bisa diurus secara pribadi, sehingga muncul presepsi majikan
dan bawahan, yang menyebabkan berkurangnya nilai-nilai social adalah adanya
tindak kekerasan yang terjadi antara majikan dan bawahan tersebut karena adanya
rasa tidak puas majikan terhadap kinerja pembantu.
Koersif
Kekuasaan
yang terjadi dikarenakan memiliki kekuatan fisik, senjata dan lain-lain
sehingga bisa memaksakan kehendaknya kepada orang lain.
Contohnya:
Amerika Serikat yang dijuluki sebagai negara super power, sehingga negera
tersebut menjadi patokan bagi negara-negara lain dalam bidang teknologi dan
kehidupan.
Normatif
Kekuasaan
yang terjadi dikarenakan mereka memiliki asset yang berkaitan dengan
norma-norma social. Biasanya mereka adalah orang-orang yang dihormati, dimana
sikap dan perilakunya sesuai dengan norma-norma social di masyarakat. Dijadikan
panutan, walaupun tidak kaya.
Unsur-unsur pokok Kekuasaan
Rasa takut
Perasaan
takut pada seseorang (penguasa) menimbulkan suatu kepatuhan terhadap segala
kemauan dan tindakan orang yang ditakuti tadi. Rasa takut merupakan perasaan
negative karena seseorang tunduk kepada orang lain dalam keadaan terpaksa.
Rasa cinta
Orang
lain bertindak sesuai dengan kehendak pihak yang berkuasa untuk menyenangkan
semua pihak. Rasa cinta pada umumnya menghasilkan perbuatan-perbuatan positif.
Kepercayaan
Pemujaan
Seseorang
atau sekelompok orang yang memegang kekuasaan, mempunyai dasar pemujaan dari
orang lain.
Contoh:
Kepala suku
Saluran-saluran Kekuasaan
Saluran
Militer
Penguasa
akan lebih banyak mempergunakan paksaan (coercion) serta kekuatan militer
(military force) di dalam melaksanakan kekuasaanya. Dengan tujuan untuk
menimbulkan rasa takut dalam diri masyarakat atau tunduk pada kemauan panguasa.
Saluran
Ekonomi
Penguasa
berusaha untuk menguasai kehidupan masyarakat dengan jalan menguasai ekonomi
serta kehidupan rakyat tersebut.
Saluran
Politik
Penguasa
dan pemerintah membuat peraturan-peraturan harus ditaati oleh masyarakat.
Saluran
Tradisional
Dengan
cara menyesuaikan tradisi pemegang kekuasaan dengan tradisi yang dikenal dalam
suatu masyrakat, maka pelaksanaan kekuasaan dapat berjalan dengan lancar.
Saluran
Ideologi
Penguasa
mengemukakan ajaran, doktrin-doktrin untuk menerangkan dan memberi dasar
pembenaran bagi pelaksanaan kekuasaannya yang diharapkan akan menjelma menjadi
sebuah wewenang.
Saluran-saluran
lainnya seperti melalui alat-alat komunikasi didukung kemajuan teknologi
komunikasi sebagai media.
Cara-cara Mempertahankan Kekuasaan
Dengan jalan menghilangkan segenap
peraturan-peraturan lama, terutama dalam bidang politik yang merugikan
kedudukan penguasa. Mengadakan system-sistem kepercayaan melalui agama dan
ideologi. Melalui pelaksanaan administrasi dan birokrasi yang baik. Mengadakan
konsolidasi horizontal dan vertical, misalnya memperkuat kekuasaan dengan
menguasai bidang-bidang kehidupan tertentu.
Bentuk-bentuk
Lapisan Kekuasaan
Mac Iver
mengemukakan, dalam masyarakat terdapat 3 tipe umum piramida kekuasaan yang
merupakan pola umum yaitu:
Tipe kasta → garis pemisah tegas dan kaku
Tipe oligarkis → garis pemisah tegas dan tidak kaku
Tipe
demokratis → garis pemisah tidak tegas dan tidak kaku
WEWENANG/OTORITAS
Definisi
Wewenang (authority) adalah
kekuasaan yang pada seseorang atau sekelompok orang yang mendapat pengakuan
masyarakat.
C.
Webber mengartikan wewenang adalah suatu hak yang telah ditetapkan dalam suatu
tata tertib social bertujuan menetapkan kebijaksanaan-kebijaksanaan, menentukan
keputusan-keputusan mengenai persoalan-persoalan penting untuk menyelesaikan
pertentangan-pertentangan.
Macam-macam Wewenang
Wewenang
Kharismatis (charismatic authority)
Didasarkan
pada charisma yaitu suatu kemampuan khusus yang ada pada diri seseorang.
Wewenang
Tradisional (berlangsung turun-menurun)
Ciri-cirinya:
§
Adanya ketentuan-ketentuan tradisional yang
mengikat penguasa yang mempunyai wewenang, serta orang-orang lainnya dalam
masyarakat.
§
Adanya wewenang yang lebih tinggi ketimbang seseorang
yang hadir secara pribadi.
§
Selama tidak ada pertentangan dengan
ketentuan-ketentuan tradisional, semua orang dapat bertindak secara bebas.
Contoh:
Di Inggris, jika raja mangkat maka kekuasaan turun dan digantikan oleh putra
mahkota.
Wewenang
Tradisional terbagi lagi manjadi:
§
Gorontrokrasi
Banyak terdapat di negara sosialis
dan komunis, biasanya dipegang oleh orang yang sudah tua-tua dimana mereka baru
bisa digantikan jika sudah meninggal atau kemampuannya sudah berkurang,
sehingga proses kaderisasi sulit terjadi.
§
Patriarkalisme
Melalui factor kekerabatan, misalnya
penggunaan marga pada beberapa suku (Simatupang, Ngakan Nyoman, Ginting, dll.).
Dimana seseorang dijadikan sesepuh atau dituakan sehingga ia memiliki otoritas.
Contoh: tanggal perkawinan, orang yang lebih tua yang menentukan.
§
Patrimonialisme
Yang memiliki otoritas adalah staf
administrasi pemerintah
Contoh: Di Inggris, yang memerintah
perdana menteri bukan raja, raja hanya sebagai simbil kekuasaan.
Wewenang
Rasional/Legal
Berdasarkan
pada system hokum yang berlaku dalam masyarakat.
Wewenang
Resmi
Sifatnya
sistematis, diperhitungkan dan rasional, terdapat pada kelompok-kelompok besar
yang memerlukan aturan-aturan, tata tertib yang tegas dan bersifat tetap.
Wewenang
Tidak Resmi
Berlaku
pada kelompok-kelompok kecil, sifatnya spontan, situasional dan didasarkan pada
factor saling mengenal dan timbul dalam hubungan-hubungan antar pribadi.
Wewenang
Pribadi
Tergantung
pada solidaritas antara anggota-anggota kelompok unsure kebersamaan sangat
memegang peranan.
Wewenang
Teritorial
Wilayah
temapt tinggal memegang peranan, unsure kebersamaan cenderung berkurang karena
adanya factor individualisme. Contoh: wali kota.
Wewenang
Terbatas
Wewenang
tidak mencangkup semua bidang atau sector kehidupan, terbatas pada salah satu
sector saja. Wilayah luas bidang terbatas. Contoh: menteri pendidikan, hanya
membahas bidang pendidikan.
Wewenang
Menyeluruh
Wewenangnya
tidak dibatasi oleh bidang-bidang kehidupan tertentu.
KEPEMIMPINAN
Definisi
Kepemimpinan
(Leadership) adalah kemampuan seseorang (pemimpin/leader) untuk mempengaruhi
orang lain (yang dipimpin/pengikut-pengikutnya) sehingga orang lain bertingkah
laku sebagaimana yang dikehendaki oleh pemimpin tersebut.
Kepemimpinan
dibagi menjadi 2:
Formal Leadership
Kepemimpinan
yang tersimpul dalam suatu jabatan.
Informal Leadership
Ruang
lingkupnya tanpa batas-batas resmi karena didasarkan atas pengakuan dan
kepercayaan dari masyarakat.
thanks yaa :)
BalasHapussama sama senang bisa membantu.
Hapusmakasih :)
BalasHapussama sama senang bisa membantu.
Hapusthanks semua (y) bermanfaat sekali ;)
BalasHapussama sama senang bisa membantu.
Hapusgan macam-macam kekuasaan ap
BalasHapusTerimakasih
BalasHapussama sama senang bisa membantu.
HapusTerimakasih ya
BalasHapussama sama senang bisa membantu.
HapusContoh kekuasaan dan kepemimpinan seperti apa ya ???
BalasHapusContoh wewenang dan kepemimpinan seperti apa?
BalasHapus