SISTEM KOMUNIKASI INDONESIA: UAS

1.    Perkembangan teknologi komunikasi telah memberikan dampak yang begitu besar terhadap masyarakat. Efek yang paling terlihat adalah perubahan pola perilaku dan budaya di masyarakat dan munculnya komunitas-komunitas pengguna teknologi. Fenomena semacam ini berpotensi mempengaruhi konsep komunikasi masyarakat yang ada saat ini. Berikan tanggapan Anda berdasarkan perspektif Sistem Komunikasi Indonesia! 
Jawaban:
Saat ini perkembangan telekomunikasi seperti urat nadi yang memperlancar jalannya kehidupan masyarakat, pemerintahan, dan usaha pembangunan. Pengembangan telekomunikasi di Indonesia akhir-akhir ini dipacu dengan cepat untuk mengimbangi kecepatan lajunya perkembangan di sektor-sektor kehidupan seperti ekonomi, budaya, sosial, politik, dan budaya.
Telekomunikasi dalam Pasal 1 Undang-undang No.36 Tahun 1999 didefinisikan sebagai setiap pemancaran, pengiriman dan atau penerimaan dari setiap informasi dalam bentuk tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara dan bunyi melalui sistem kawat, optik, radio atau sistem elektromagnetik lainnya. Telekomunikasi inilah yang manyebabkan kehidupan manusia semakin dipermudah dan diuntungkan tetapi juga mampu merubah pola perilaku dan budaya di sebagian masyarakat. Seperti dalam internet misalnya, yang mana masyarakat jadi bisa lebih mudah mengekspresikan dirinya, melakukan networking, membentuk komunitas, berkolaborasi, berpartisipasi dalam sebuah kegiatan, dan banyak hal menarik lainnya di internet.
Dalam hal ini, media baru adalah konvergensi beberapa media yang mana new media theory memberikan gambaran betapa besarnya kekuatan media baru menimbulkan era baru dalam komunikasi yaitu komunikasi interaktif. Ciri-ciri komunikasi interaktif dapat dilihat dari pola interaksi yang leluasa, regulasi umpan balik yang sangat segera, menggunakan media interaktif, dan dapat menggunakan audiovisual (Abrar, 2002:19). Sedangkan sosial media adalah media online dimana para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, sosial network atau jejaring sosial seperti Facebook, Myspace, dan Twiiter, forum online seperti Kaskus.com dan dunia virtual yang mungkin merupakan bentuk sosial media yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Pesatnya perkembangan sosial media dikarenakan semua orang seperti bisa memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti televisi membutuhkan modal yang besar maka lain halnya dengan sosial media. Seorang pengguna sosial media bisa mengakses sosial media dengan jaringan internet tanpa biaya besar. Kita bisa menyampaikan pendapat secara terbuka dan menulis atau berkomentar apapun yang disajikan orang lain sehingga disini komunikasi terjalin dua arah dan menciptakan komunitas dengan cepat karena memiliki ketertarikan yang sama akan suatu hal.
Kaskus.com contohnya, Kaskus.com merupakan salah satu forum online terbesar di Indonesia dengan anggota lebih dari 900.000 member. Dalam komunitas ini ada beberapa bahasa yang digunakan dalam percakapan antaranggota. Disini, bahasa adalah alat yang dimiliki bersama untuk mengungkapkan gagasan karena bahasa hanya dapat dipahami bila ada kesepakatan bersama antaranggota kelompok sosial yang menggunakannya sehingga akhirnya memunculkan suatu kebudayaan baru. Yang mana kebudayaan ini mampu memperkuat eksistensi mereka dan menunjukkan sesuatu yang berbeda dari kelompok lainnya. Sebagai contoh bahasa yang mereka ciptakan sendiri adalah gan (juragan) yang digunakan untuk menyapa sesama member kaskuser, thread atau topik yang dibuat oleh seorang kaskuser dan lain sebagainya. Atau dalam Twitter, mimin (admin), termasuk juga beberapa bahasa alay yang booming di kalangan anak muda jaman sekarang.
Hal tersebut sudah pasti mempengaruhi sistem komunikasi yang terjalin antarindividu dimana Bahasa Indonesia bukan lagi bahasa pokok yang digunakan untuk berkomunikasi satu sama lain karena tergeser dengan bahasa bahasa baru yang lebih bebas dan modern atau bisa dikatakan ‘keren’ untuk sebagian kalangan seperti anak muda sehingga beberapa bahasa tradisional juga tidak luput terancam hilang seiring perkembangan bahasa dan teknologi yang demikian. Selain itu, penggunaan teknologi juga berdampak, yang mana tegur sapa secara langsung sudah jarang ditemui, semuanya digantikan oleh peran teknologi dan memicu timbulnya masyarakat yang individualis.

2.    Berbagai permasalahan seputar Sistem Komunikasi Indonesia saat ini banyak disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya adalah kesenjangan sosial di masyarakat. Permasalahan ini kemudian di blow up oleh pers, sehingga banyak memunculkan konflik. Berikan solusi Anda mengenai hal ini, Anda juga harus melihat bagaimana pers wajib memberitakan realita dan fakta di lapangan sejujur-jujurnya! 
Jawaban:
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk, kemajemukan pada dasarnya merujuk pada adanya keberagaman dan perbedaan yang terjadi dalam masyarakat. Dalam hal ini, kemajemukan sangat berpotensi untuk memunculkan gesekan-gesekan konflik di masyarakat salah satunya adanya kesenjangan sosial.
Kesenjangan atau ketimpangan antardaerah, antarsektor, antarusaha, dan antargolongan pendapatan dalam masyarakat sejak awal pembangunan itu ada, tetapi makin terasa karena ketidakseimbangan dalam kesempatan untuk memanfaatkan peluang yang terbuka dalam proses pembangunan. Pada dasarnya, kesenjangan dapat disebabkan oleh kebijakan pembangunan yang menitikberatkan pada sektor ekonomi, industri manufaktur yang berorientasi bahan baku impor daripada sektor yang memiliki keterkaitan dengan sumber daya domestik seperti agroindustri. Pembangunan sektor pertanian yang berbasis industri misalnya tidak banyak mengalami kemajuan yang berarti. Bahkan cenderung tertinggal dibandingkan sektor lain seperti industri. Kesenjangan ini juga terjadi dari manusia. Manusia Indonesia cenderung materialistis dan egoistis. Masyarakat kita mempunyai anggapan, apa saja yang datang dari luar negeri, dipandang mempunyai nilai lebih dan dianggap paling baik untuk ditiru dan dimiliki sehingga tidak mengherankan jika kemudian muncul budaya instan (instant culture) dan hedonisme.
Disini media sebagai penyebar informasi sangat berperan dalam memberitakan sesuatu. Menurut Bungin (2006) media massa berperan sebagai berikut:
a.    Institusi pencerahan masyarakat; melalui perannya sebagai media edukasi. Media massa menjadi media yang setiap saat mendidik masyarakat supaya cerdas, terbuka pikirannya, dan menjadi masyarakat maju.
b.    Media massa juga menjadi media informasi kepada masyarakat. Dengan informasi yang terbuka, jujur, dan benar yang disampaikan media massa kepada masyarakat, akan menjadi masyarakat kaya dan terbuka terhadap informasi. Selain itu, dengan banyaknya informasi yang dimiliki masyarakat, menjadikan mereka sebagai masyarakat dunia yang dapat berpartisipasi dengana berbagai kemampuannya.
c.    Media massa sebagai media hiburan. Sebagai agent of change, media massa juga menjadi institusi budaya; merupakan institusi yang setiap saat menjadi corong kebudayaan dan katalisator perkembangan budaya masyarakat. Sebagai agen perubahan itu, media massa juga mendorong agar perkembangan budaya itu bermanfaat bagi kepentingan manusia bermoral dan masyarakat madani. Dengan demikian, media massa juga berperan mencegah berkembangnya budaya-budaya yang justru merusak peradaban manusia dan masyarakat.
Namun pada kenyataannya, saat ini media massa tidaklah sekooperatif sesuai dengan perannya. Media massa tidak lagi memberi informasi yang jujur, terbuka dan benar namun turut menyertakan pendapat pribadi maupun kepentingan tertentu dan melebih-lebihkan berita sehingga berita yang dipublish ke masyarakat tidak dapat dipertangungjawabkan kebenarannya. Contoh kesenjangan sosial yang terjadi di masyarakat adalah masih banyaknya masyarakat kita yang hidup dibawah garis kemiskinan. Perbandingan pendapatan antara masyarakat kaya dan miskin sangat tinggi, yang kaya semakin kaya yang miskin semakin miskin karena adanya banyaknya praktek KKN yang terjadi di Indonesia. Dalam kesenjangan sosial yang terjadi di masyarakat, media malah marak menayangkan tayangan maupun sinetron yang berbau hedonisme dan konsumenrisme. Hal ini dapat ditunjukkan dengan banyaknya tayangan sinetron Indonesia yang suka menayangkan kehidupan orang berlimang harta yang suka menginjak-injak orang miskin. Juga banyaknya tayangan yang lebih mempertontonkan budaya-budaya luar seperti budaya barat dan korea. Tak tanggung tanggung pula media saat ini sangat hobby memblow up berita artis-artis kita dengan suatu opini yang cenderung berlebihan.
Dalam kondisi kesenjangan sosial dan media kita yang hobinya melebay-lebaykan berita, masyarakat akan menjadi sangat mudah dipengaruhi dan mudah memicu suatu konflik karena seperti yang sudah saya sebutkan diatas, media merupakan agent of change yang sangat bisa mempengaruhi khalayak jika suatu tayangan tersebut diberitakan secara terus-menerus. Dalam hal ini, sudah seharusnya media itu merubah cara pembingkisan suatu berita dengan sejujur-jujurnya, sesuai dengan fakta yang ada di lapangan dan tidak membuat suatu tayangan yang dapat meresahkan masyarakat ataupun merubah budaya kita karena sesuai Undang-undang Pers Nomor.40 Tahun 1999 pasal 5 yang menyatakan “Pers nasional berkewajiban memberitakan peristiwa dan opini dengan menghormati norma-norma agama dan rasa kesusilaan masyarakat serta asas praduga tak bersalah.” Selain itu, masyarakat juga diharapkan dapat menyadari setiap tujuan dan kepentingan dari berita yang ditayangkan oleh media sehingga masyarakat tidak menelannya secara mentah-mentah.

3.    Hingga saat ini masih banyak masyarakat yang belum bisa mengakses media, baik media konvensional maupun new media. Permasalahan ini tentunya menjadi problem tersendiri bagi pemerintah ketika akan melakukan sosialisasi programnya. Berikan solusi Anda terhadap permasalahan ini! 
Jawaban:
Dengan perkembangan ilmu dan teknologi, kontak sosial dewasa ini tidak hanya diartikan dengan hubungan fisik. Teknologi komunikasi dan informasi telah dapat mengubah bentuk kontak tidak hanya badaniah, oleh karena itu kontak sosial dan komunikasi tidak hanya diartikan sebagai pertemuan dua orang yang kemudian berkomunikasi tetapi lebih luas menyangkut peran teknologi.
Saat ini setiap dapat saling berkomunikasi dan memperoleh informasi lewat kecanggihan alat teknologi. Dalam kondisini apapun kita membutuhkan teknologi komunikasi tersebut untuk memudahkan kehidupan kita seperti penggunaan smart phone, selain untuk berhubungan dengan orang lain, sebagai sarana hiburan, smart phone juga mampu memberikan informasi melalui jaringan internet yang terkoneksi.
Namun jika kita lihat pertumbuhan masyarakat Indonesia saat ini, masih banyak sekali orang-orang yang berada di bawah garis kemiskinan sehingga untuk memiliki sebuah alat komunikasi masih cukup sulit, mereka masih berpikir bagaimana cara makan dan bertahan hidup untuk hari ini, selain hal tersebut ekspektasinya masih tergolong rendah, terutama masyarakat pelosok. Hal tersebut akan menjadi kendala bagi pemerintah untuk menjalankan programnya di tengah-tengah masyarakat misalkan dalam pengenalan calon kepala daerah, hal tersebut pasti akan memerlukan usaha keras untuk memperkenalkan calon kader tersebut ke masyarakat yang tidak memiliki alat telekomunikasi.
Dalam hal ini, pemerintah dituntut untuk mencari alternatif agar seluruh lapisan masyarakat dapat mengenal dan menggunakan hak-haknya untuk aktif terlibat dalam sistem pemerintahan. Pemerintah tidak cukup hanya ngomel-ngomel lewat media saja, tetapi juga harus mau turun langsung ke masyarakat untuk memberikan pengarahan langsung mengenai kebijakan-kebijakan yang ada dan mendorong masyarakat untuk aktif sehingga masyarakat dapat mengenal dan mengetahui sejauh mana pemerintah bertindak dan bertugas. Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti partisipasi politik dengan sosialisasi langsung ke masyarakat, mengadakan beberapa program yang pro terhadap masyarakat kalangan menengah bawah seperti jaminan pendidikan dan kehidupan yang layak, mengusahakan teknologi masuk desa tanpa pungutan biaya yang terlalu berat bagi masyarakat, dan lain-lain.

4.    Sistem komunikasi di pedesaan merupakan sistem komunikasi tradisional dengan keunikan tersendiri. Bagaimana media komunikasi tradisional masih menjadi media yang paling banyak digunakan, dan tentunya gethok tular sebagai bentuk penyampaian yang paling efektif. Bagaimanakah menurut Anda sistem komunikasi di pedesaan masa kini sebagai ciri khas atau identitas sistem komunikasi Indonesia? 
Jawaban:
Desa didefinisikan sebagai satu daerah hukum yang ada sejak beberapa keturunan dan mempunyai ikatan sosial yang hidup serta tinggal menetap di suatu daerah tertentu dengan adat-istiadat yang dijadikan landasan hukum (Siagian, 1983). Sedangkan menurut UU No. 5 Tahun 1979, desa merupakan satu kesatuan wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi pemerintah terendah langsung dibawah camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Masyarakat di pedesaan juga mempunyai ciri khas yang tidak dimiliki masyarakat kota, yaitu:
a.    Kehidupan di pedesaan erat hubungannya dengan alam, mata pencaharian tergantung dari alam serta terikat pada alam. Sehingga sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian 70-80% di sektor pertanian, nelayan, dan lain-lain dibandingkan di sektor industri.
b.    Umumnya semua anggota keluarga mengambil bagian dalam kegiatan bertani, walaupun keterlibatannya berbeda.
c.    Corak feodalisme masih nampak walaupun sudah mulai berkurang. Ada piha tertentu yang dinilai mempunyai kasta yang lebih tinggi.
d.    Hidup di pedesaan banyak bertautan dengan adat-istiadat dan kaidah yang diwarisi dari satu generasi ke generasi berikutnya sehingga masyarakat desa dianggap statis. Selain itu norma diatur dan dikembangkan oleh beberapa elit desa yang biasanya merupakan tokoh masyarakat dan memegang peranan sebagai opinian leader.
e.    Akibat letak, hubungan ekonomi, hubungan sosial dan kekerabatan, desa biasanya merupakan satu kesatuan adat yang sangat erat. Gugur gunung, bersih desa dan berbagai kegiatan bersama merupakan instrumen adat untuk tetap mengeratkan pertalian individu.
Seringkali kita membayangkan desa merupakan daerah yang jauh di pedalaman dengan sarana dan prasarana yang jauh minim demikian pula dengan masyarakatnya sangat jauh dari peradaban. Hal itu merupakan definisi desa yang telah lama berubah seiiring dengan perkembangan masyarakat pedesaan itu sendiri. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi juga perkembangan tingkat pendapatan masyarakat mendorong desa dan masyarakatnya berkembang sedemikian rupa.
Disini kita fokus melihat pada media komunikasi apa yang banyak digunakan oleh masyarakat desa. Menurut saya, masyarakat desa di Indonesia masih dapat dibagi dalam dua kategori, yaitu masyarakat desa yang mulai modern dan masyarakat asli yang benar-benar belum tersentu teknologi maju, dalam hal ini seperti desa suku tertentu yang tinggal di wilayah tertentu dan masih kaya akan budaya asli mereka. Dalam desa yang mulai modern, masyarakat sudah mulai mengenal teknologi, terutama media komunikasi tradisional seperti televisi dan radio yang memang sudah ada sejak jaman penjajahan. Penggunaan media tradisional ini mengarah pada tujuan untuk mendapatkan informasi, hiburan, dan pendidikan. Pengenalan new media atau internet belum sepenuhnya masuk ke dalam masyarakat desa, mungkin hanya sebagian orang saja yang dapat mengoperasikan, karena jika dilihat dari segi pendidikan di desa dengan sarana dan prasarana yang ada tidak menutup kemungkinan masih ada banyak penduduk desa yang belum mengenal internet sebagai media atau alternatif pembelajaran yang baru.
Masyarakat desa masih dan lebih suka untuk saling bertemu, bersillahturahmi sekedar untuk kumpul dengan satu sama lain, hingga hal tersebut menjadi budaya masyarakat desa. Dan jika ada informasi menyangkut desa maka masyarakatnya akan menggunakan gethok tular yang menjadi karakteristik masyarakat desa. Gethok tular adalah budaya penyampaian informasi dari mulut ke mulut dan hal ini sangat efektif dalam penduduk desa disamping pemanfaatan teknologi komunikasi. Hal ini dapat dicontohkan ketika ada seorang penduduk desa yang sakit hingga masuk rumah sakit, biasanya penduduk desa lainnya akan memberitahukan yang lain bahwa ada seorang penduduk desa yang sakit, caranya dengan menggunakan gethok tular tersebut sehingga penduduk desa saling memberitahu keadaan salah seorang penduduk yang sakit. Dan menurut saya, kebudayaan itu masih ada sampai sekarang. Dengan sistem komunikasi yang demikian tentunya akan berpengaruh terhadap sistem kekerabatan mereka. Karena adanya interaksi yang aktif dan terus-menerus, hubungan antarpenduduk menjadi sangat dekat sehingga hal itu menimbulkan rasa kebersamaan yang terwujud dalam pola hidup masyarakat yang suka bergotong royong, saling membantu sama lain, tidak memikirkan kepentingan pribadi dan lain sebagainya.
5.    Buatlah review dari semua materi presentasi yang telah Anda lakukan! 
Jawaban:
Agenda Besar Sistem Komunikasi Indonesia
Ruang publik adalah rakyat sebagai kekuatan utama di negara apapun. Ketika rakyat sudah mulai enggan dengan pemerintahan, rakyat memiliki kemampuan untuk menjatuhkan penguasa. Rakyat membutuhkan ruang publik untuk mengekspresikan dirinya dan membentuk sebuah dinamika kehidupan berbangsa. Bentuk dinamika diantaranya:
·         Ruang ekspresi
·         Kebebasan berinteraksi
·         Tempat untuk mengaktualisasikan diri.
Kebebasan rakyat menentukan kehidupan sebuah negara. Suatu negara dibangun diatas kekuatan rakyatnya. Indonesia mampu merdeka karena peranan rakyat.
Agenda besar SKI:
1.    Sistem Komunikasi Indonesia harus memfungsikan partisipasi rakyat secara lebih besar
2.    Sistem Komunikasi Indonesia sudah memasuki sistem yang lebih terbuka. Membuatnya tertutup sama saja dengan mengingkari realitas sosialnya.
3.    Ruang publik rakyat harus tetap dipertahankan dan diberikan dalam kadar yang lebih, kini dan masa depan.
4.    Sistem Komunikasi Indonesia menjadi alat pemintal yang menghubungkan antarsistem dalam masyarakat.
5.    Peran media massa sangat penting ditengah komunitas masyarakat yang kian besar.

Sistem Komunikasi Masyarakat Perkotaan
Penduduk kota sangat bervariasi atau heterogen baik dari segi etnis, lapangan pekerjaan, tingkat pendidikan, serta latar belakang agama maupun kebudayaan yg dianutnya. Hubungan sosialnya sangat kompleks, misal dari segi pekerjaan, warga kota sangat beraneka, mereka dapat berhubungan dengan banyak sekali orang disekitarnya dalam berbagai jenis pekerjaan yang dilakukan.
       Kesibukan masing-masing warga kota dalam tempo waktu yang cukup tinggi dapat mengurangi perhatian mereka kepada sesamanya, termasuk anggota keluarganya sendiri. Sehingga hal itu dapat memicu sifat acuh atau berkurangnya rasa solidaritas sosial kelompok. Kepadatan penduduk kota yang begitu tinggi mengakibatkan warga kota dekat secara fisik tapi jauh dari segi sosial-psikologis, seolah-olah terjadi jarak sosial yang cukup dalam. Terjadi perbedaan yang seringkali sangat jauh tentang penilaian sosial karena adanya perbedaan status, kepentingan dan situasi serta kondisi kehidupan kota yang mungkin berbeda satu sama lain.
Masyarakat perkotaan cenderung memiliki sistem komunikasi yang tertutup dibandingkan dengan masyarakat pedesaan. Mereka lebih memilih untuk menggunakan gadget untuk berkomunikasi dengan orang lain ketimbang bertemu langsung, meskipun jaraknya cukup dekat.
Dalam keluarga, komunikasi yang terjalin juga mungkin tidak seintens atau sesering masyarakat pedesaan. Adanya orang tua yang bekerja menimbulkan kurangnya aktivitas bersama keluarga sehingga mengurangi rasa saling menyayangi dan solidaritas dalam keluarga itu sendiri. Selain itu adanya pengaruh media massa juga mempengaruhi dalam kaitannya mengubah perilaku dan sikap anak-anak, sebagian anak-anak lebih suka untuk melawan orang tua, tidak patuh dan tidak hormat, memiliki pergaulan yang bebas bahkan cenderung kebablasan, banyaknya perilaku kriminal yang ditimbulkan akibat kurangnya didikan orang tua yang sibuk bekerja dan lain sebagainya.

       Adanya teknologi yang berkembang pesat juga menyebabkan sikap acuh tak acuh timbul pada masyarakat perkotaan, kepedulian terhadap sesama bukanlah suatu hal yang dikatakan penting seperti yang terjadi pada masyarakat pedesaan. Masyarakat perkotaan lebih memilih untuk memperhatikan kebutuhannya dibandingkan kebutuhan orang lain yang ada disekitarnya. Keberadaan alat teknologi atau gadget menjadi sesuatu yang diagungkan di masyarakat perkotaan. Semuanya dilakukan dengan menggunakan teknologi untuk mempermudah dalam menjalani aktivitas. 

DAFTAR PUSTAKA

Beratha, I Nyoman. 1982. Desa: Masyarakat Desa dan Pembangunan Desa. Jakarta Timur: Ghalia Indonesia.
Syadam, Gouzali. 2003. Sistem Telekomunikasi. Jakarta: Djembatan.
Yuliati, Yayuk dan Poernomo, Mangku.2003. Sosiologi Pedesaan. Yogyakarta.; Pondok Pustaka Jogja.
Wahyu. 2005. Perubahan Sosial dan Pembangunan. Jakarta: PT. Hecca Mitra Utama.
Saydam, Gouzali. 2006. Sistem Telekomunikasi di Indonesia. Bandung: Alfabeta.7

Komentar

Posting Komentar

Comment

Postingan Populer