SOCIAL MARKETING: Contoh Social Marketing Penggunaan Sepeda Pancal di Lingkungan FISIP Universitas Brawijaya
EXCECUTIVE
SUMARY
Dari tahun ke tahun jumlah penerimaan mahasiswa baru
Universitas Brawijaya selalu mengalami peningkatan yang drastis. Seiring dengan
bertambahnya jumlah mahasiswa, maka tidak dipungkiri semakin bertambah pula
volume kendaraan yang berlalu-lalang di jalanan Universitas Brawijaya. Tidak
heran jika akhir-akhir ini kita sering merasakan macet, jalanan menjadi sempit
karena dipakai parkir dan parkiran menjadi semakin semrawut. Faktor seperti lifestyle dan attitude turut mempengaruhi terjadinya kemacetan dan kepadatan, karena
warga kampus yang kurang menyadari dan kurang peduli akan keadaan kampus yang
semakin tidak karuan. Contohnya, mahasiswa bertempat tinggal tidak jauh dari
kampus tetap menggunakan mobil sebagai sarana transportasi ke kampus. Kemacetan
karena kepadatan kendaraan bermotor akhirnya menjadi salah satu latar belakang
kami untuk membuat social marketing mengenai pengurangan volume kendaraan
bermotor di lingkungan kampus khususnya FISIP dengan cara mengubah pandangan
atau budaya maupun pola perilaku mahasiswa yang suka membawa kendaraan bermotor
baik roda dua dan roda empat ke kampus dengan sarana alternatif seperti sepeda
pancal. Dalam hal ini strategi utama kami adalah menggunakan pendekatan upstream dengan sasaran utama mahasiswa yang
sudah cukup sadar akan permasalah ini (pada tahap action dan maintaince).
Adapun beberapa cara yang sudah kami lakukan untuk mendapatkan solusi adalah
wawancara dengan Bapak Muwafik Saleh selaku PD III FISIP, salah satu dosen
FISIP, Bapak Mondry, dan Ketua Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2013, Firma,
selain itu, kami juga memasang poster bertemakan “Bike for Work” di beberapa
tempat strategis di FISIP guna meningkatkan kesadaran masyarakat kampus tentang
nilai lebih dari bersepeda seperti sehat, hemat, dan tentunya bebas macet.
LATAR BELAKANG
Universitas Brawijaya adalah salah satu
penyumbang kemacetan yang terjadi di sepanjang jalan menuju Soekarno Hatta dan
Veteran. Nama baik yang disandang UB membuat banyak sekali calon mahasiswa dan
juga orang tua ingin menguliahkan anaknya di kampus ini. Besarnya kapasitas
mahasiswa yang berkuliah di kampus biru ini membuat makin bertambahnya pengguna
kendaraan bermotor baik sepeda motor maupun mobil yang menggunakan jalan
tersebut. Besarnya jumlah mahasiswa dan banyaknya kendaraan bermotor yang masuk
kampus membuat lahan parkir menjadi semakin sempit sehingga memicu sebagian
mahasiswa maupun karyawan kampus memarkir kendaraan bermotornya di sembarang
tempat. Lokasi kampus yang memang strategis juga membuat sebagian orang memilih
untuk menggunakan jalan dalam kampus untuk mencari jalan alternatif menuju
jalan yang mengarah dari jalan Soekarno Hatta ke jalan Veteran begitu pula
sebaliknya sehingga hal ini membuat kemacetan
yang semakin parah di dalam area kampus.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan hal tersebut, membuat kami ingin
merubah budaya membawa kendaraan bermotor di lingkungan kampus khususnya
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) dengan mencoba memberikan
alternatif positif bagi pengguna kendaaran bermotor khususnya mahasiswa dan
karyawan dari yang selalu membawa kendaraan bermotor menjadi mau untuk
menggunakan sarana transportasi ramah lingkungan guna mengurangi kemacetan dan
kepadatan disepanjang jalan kampus.
Jika melakukan perubahan dengan skala besar yaitu Universitas Brawijaya, kami rasa hal tersebut akan mendapatkan banyak kendala. Atas dasar itulah kami memfokuskan
pada
mahasiswa, dan segenap civitas Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik (FISIP).
Berdasarkan latar belakang tersebut kami
mengambil rumusan masalah yaitu bagaimana cara merubah budaya ataupun pola
perilaku mahasiswa dan segenap civitas FISIP untuk mengurangi penggunaan
kendaraan bermotor dan menggantinya dengan kendaraan ramah lingkungan seperti
sepeda pancal guna mengurangi kemacetan di wilayah kisaran kampus, terutama di
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik?
ANALISA LINGKUNGAN
PEMASARAN (The Marketing Environment)
1.
Lingkungan Makro
adalah lingkungan yang secara luas juga mempengaruhi social marketing
a.
Pendekatan
Upstream
Yaitu
melobby pihak atas (Dekan, BEM, HIMA) untuk
memperkuat social marketing kami
dalam merubah budaya ataupun perilaku mahasiswa dan segenap civitas FISIP dalam penggunaan kendaraan bermotor yang
mengakibatkan kemacetan dan kesemrawutan jalanan karena kendaraan yang parkir
sembarangan. Dengan ikut andilnya pihak petinggi fakultas akan mempermudah kami dalam melakukan social
marketing yang sudah kami rencanakan.
b.
Economic
Aspek
ini berkaitan dengan faktor ekonomi seperti pemasukan dan pengeluaran
masyarakat. Karena target kami adalah mahasiswa dan karyawan kampus maka kami
mencoba untuk merubah perilaku penggunaan kendaran bermotor dengan menunjukkan
efek atau dampak positif jika kita mau menggunakan sepeda pandal ke kampus maka
kita dapat menghemat pengeluaran untuk bahan bakar minyak kendaraan bermotor.
c.
Social
Meliputi
keyakinan umum, subkultur, dan nilai ataupun norma sosial. Masyarakat kita
sering berpandangan apapun yang terjadi, usaha apapun dilakukan agar cepat
sampai tujuan sehingga banyak orang melakukan kelalaian di jalanan dan itu
sulit untuk dirubah karena sudah menjadi kebiasaan masyarakat kita. Berdasarkan
hal tersebut, kami mencoba merubah kebiasaan tersebut dengan alternatif
menggunakan kendaraan ramah lingkungan seperti sepeda pancal dengan mempertimbangkan
efek positif yang akan didapatkan mereka guna mengurangi kemacetan dan
kepadatan didalam kampus. Selain itu kami juga berharap tindakan ini dapat ditiru di fakultas-fakultas lain agar dampak
atau hasil positifnya juga semakin besar efeknya.
2.
Lingkungan Mikro
a. Distributor: Badan
Eksekutif Mahasiswa bidang kementerian SOSMA, Himpunan-himpunan mahasiswa dan
pihak dekanat FISIP.
a.
Costumer: Seluruh
mahasiswa dan civitas FISIP.
b.
Competitors:
Mahasiswa ataupun karyawan kampus yang tidak bisa lepas dari kendaraan bermotor
baik yang malas dan gengsi untuk menggunakan sepeda pancal.
ANALISIS
SWOT
Strength/Kekuatan
Produk
Kelebihan
produk yang kami tawarkan dengan beralihnya penggunaan kendaraan bermotor ke
kendaraan ramah lingkungan seperti sepeda pancal dengan konsep ”BIKE TO WORK”
sangatlah besar. Hal ini bisa dibuktikan apabila berhasil kegiatan ini mampu
memberikan kontribusi positif bagi mahasiswa, dosen FISIP bahkan UB. Program
sosmar ini juga memiliki value yang
menguntungkan yaitu mampu mengurangi kemacetan di lingkungan UB. Kekuatan dari
kegiatan kami adalah kami lebih menonjolkan pada rasa kepedulian dan kecintaan
mahasiswa FISIP akan lingkungan. Selain
itu, hal ini juga bisa membuat lingkungan FISIP lebih rapi dan bersih. Dari sisi sosial, dengan menggunakan sepeda pancal
membuat rasa keakraban antarmahasiswa
semakin besar. Nilai lain yang kami tanamkan adalah faktor
kesehatan, hemat uang, dan hemat sumber daya alam.
Weakness/Kelemahan Produk
Program
ini memiliki kelemahan dalam hal mendukung perubahan persepsi mahasiswa untuk
berusaha meyakinkan mahasiswa FISIP mengurangi penggunaan
kendaraan bermotor. Kelemahan yang mendasar pada program ini adalah adanya
mahasiswa yang antusias dan ingin melakukan program tersebut tetapi tidak
memiliki sarana/fasilitas sepeda pancal dan mahasiswa yang kukuh dengan tetap
menggunakan kendaraan bermotor. Hal inilah yang kami rasa sangat besar efeknya untuk melihat
keberhasian program kami.
Opportunities/kesempatan
untuk pemasaran produk
Rancangan
produk yang akan kami tawarkan dengan beralihnya penggunaan kendaraan bermotor
ke kendaraan ramah lingkungan di FISIP dengan sepeda pancal sangat memiliki
peluang yang besar dalam merubah persepsi mahasiswa. Hal ini bisa didukung
dengan maraknya berbagai kegiatan trend bersepeda yang saat ini sedang gencar
diadakan di berbagai kota (car free day), maraknya komunitas sepeda (sepeda
fixie, sepeda lipat, MTB). Dengan adanya kegiatan trend di masyarakat itulah
kami selaku perancang akan berusaha meyakinkan
kepada mahasiswa FISIP bahwa kegiatan trend tersebut bisa dilakukan di lingkungan kampus. Kegiatan tersebut
memiliki sisi positif yang nantinya bisa diterapkan di lingkungan FISIP seperti
sehat dan dapat meningkatkan keakraban antar mahasiswa.
Threat/ancaman
produk
Yang
menjadi ancaman program ini adalah ketika tidak adanya respon positif mahasiswa
mengenai trend bersepeda yang booming di
masyarakat yang mungkin bisa diterapkan dilingkungan kampus. Hal ini
dikarenakan adanya anggapan kegiatan bersepeda masih kalah pamornya dibandingkan
kegiatan lain seperti klub motor ninja, klub mobil dan
sebagainya. Selain itu ancaman produk kami yaitu munculnya kebijakan pemerintah
yaitu mobil murah yang bisa dinikmati masyarakat luas. Ancaman inilah yang
nantinya mampu mempengaruhi minat mahasiswa yang awalnya tertarik tetapi
menjadi malas untuk melakukan program tersebut karena iming-iming kegiatan lain
yang lebih simpel, gaya, tanpa menghabiskan waktu dan tenaga yang banyak.
Faktor
Strenght (kekuatan) dan Opportunities (kesempatan) dari program “BIKE TO WORK”
sebenarnya sudah memiliki andil besar dalam mengubah persepsi dan perilaku para
target market karena pada saat ini, orang lebih cenderung untuk mengikuti trend
yang sedang booming apalagi kesadaran
masyarakat akan isu kesehatan dan lingkungan semakin meningkat. Diharapkan
nilai dan manfaat bersepeda bisa mengubah pemikiran orang-orang yang tidak
memiliki sepeda (weakness) untuk mulai mengurangi penggunaan kendaraan
bermotor, semisal bila jarak tempat tinggal dan kampus dekat, ada baiknya jika berjalan
kaki.
TUJUAN (Objektivitas)
Tujuan yang ingin kami capai
mengenai kegiatan social marketing kelompok kami adalah sebagai berikut:
·
Mengurai kemacetan yang ada di
lingkungan kampus Universitas Brawijaya
Seperti yang kita lihat beberapa
bulan terakhir, laju kendaraan yang ada di UB semakin tak terkendali. Kemacetan
di dalam kampus hampir
setiap hari dirasakan. Tentu saja ini merupakan ketidaknyamanan yang dirasakan
dan dianggap kurang ada perhatian oleh pihak kampus.
Disini kami ingin
melakukan kegiatan sosmar untuk mengurai kemacetan yang terjadi di lingkungan
kampus. Salah satu cara yang ingin kami usung adalah dengan menerapkan program
bersepeda di area FISIP.
Meskipun skala yang kami gunakan hanya pada lingkup FISIP namun kami
berharap nantinya perubahan yang dilakukan FISIP dapat berkontribusi untuk
sedikit mengurai kemacetan yang ada di UB.
·
Menciptakan lingkungan FISIP yang rapi, bersih dan teratur
Bila dilihat saat ini keadaan lalu
lintas kampus sangat semrawut, padat, dan macet. Kemacetan ini terjadi selain
karena ledakan penggunaan kendaraan bermotor, juga karena banyak yang
memarkirkan kendaraannya di tepian jalan raya, karena kurangnya lahan parkir.
Hal ini menyebabkan jalanan utama yang seharusnya lebar menjadi sempit. Program
ini kami harapkan mampu membuat lingkungan FISIP lebih teratur dan rapi.
SEGMENTATION AND TARGETING
Segmentasi
target marketing dari rencana social marketing kami adalah berdasarkan:
a.
Psychographic:
lifestyle, personality characteristic
Segmentasi
ini kami pilih karena target market kami adalah mahasiswa FISIP yang memiliki gaya hidup (lifestyle) tinggi. Ini juga berpengaruh
dari karakter personal mahasiswa
FISIP.
Seperti contoh, mahasiswa yang jarak tempat tinggalnya dengan kampus itu dekat,
namun tetap menggunakan mobil untuk berangkat ke kampus. Fenomena seperti ini
sebenarnya juga mengandung nilai prestige
atau kebanggan ketika membawa kendaraan pribadi ke dalam kampus. Karna secara
tidak langsung ini juga menunjukan bagaimana status ekonomi mereka, dan menggambarkan
citra diri dari kendaraan yang mereka bawa.
b.
Attitudinal:
attitude, opinions, belief
Segmentasi
ini juga kami pilih karena kebiasaan mahasiswa untuk membawa kendaraan pribadi
mereka ke kampus, membuat mereka malas untuk mengubah kebiasaan mereka. Bisa jadi
ada perasaan malas karena panas, capek, jauh ketika mereka harus menggunakan
angkutan umum, berjalan kaki, atau menggunakan sepeda.
c. Physical/Medical: medical history,
health status, illnesses, risk
Segmentasi
ini kami pilih untuk orang-orang yang mulai memikirkan dan peduli mengenai
kesehatan, dan ingin memulai untuk hidup sehat serta memikirkan lingkungan
dengan mengurangi polusi yang diproduksi oleh kendaraan bermotor, dengan
harapan lingkungan menjadi lebih sehat.
Berdasarkan
teori stage of change, kelompok kami memilih segmentasi action (sesekali
melakukan) dan maintenance (sudah rutin melakukan) dengan batasan usia, semua
usia dan memiliki sikap sudah peduli lingkungan.
SOCIAL MARKETING MIX
1.
Positioning
Positioning
adalah tindakan mendesain penawaran aktual dan penawaran yang dipersepsi
organisasi sehingga berada di tempat tertentu di benak taget market, dimana
kita menghendaki posisi penawaran. Positioning dari konsep social marketing
kami adalah bagaimana mahasiswa dapat pergi ke kampus, dengan nyaman, tidak
macet, lingkungan kampus yang bersih, teratur, dan rapi dari kendaraan
bermotor.
2. Promotions
Promosi
yang dilakukan untuk program “Bike To Work” adalah dengan sosialisasi dan
kampanye terutama pada mahasiswa FISIP agar mau membudayakan bersepeda ke
kampus, lalu memasang poster dan video pendukung, membuat klub bersepda, dan
official account twitter.
3.
Price
and Value (Tangible and Intangible)
Harga
produk tidak selalu uang, bisa jadi waktu dan tenaga. Jadi harga yang harus
dibayar oleh para pengendara sepeda pancal atau yang mulai ingin mengendarai
sepeda pancal ke kampus adalah tenaga yang lebih untuk mereka mengayuh sepeda
dan waktu yang harus diluangkan lebih banyak, karena sepeda pancal tidak
memiliki kecepatan yang tinggi. Namun dari apa yang sudah mereka korbankan,
mereka mendapatkan tubuh yang sehat, lingkungan yang sehat (bebas polusi),
mendukung perilaku hemat BBM, meningkatkan kebanggaan sebagai orang yang peduli
akan kesehatan dan keramahan lingkungan.
Kami
juga ingin menanamkan nilai positif dari penggunaan sepeda di dalam kampus
yaitu estetika. Lingkungan kampus menjadi bersih, nyaman, teratur, dan rapi
karna jumlah kendaraan bermotor tidak banyak dan tidak memenuhi jalan. Yang
kedua, kemacetan tidak akan terjadi karena sepeda bersifat flexible. Yang
ketiga, perilaku ini dapat mengurangi efek rumah kaca akibat polusi dari emisi
kendaraan bermotor yang menyebabkan hawa panas. Yang keempat, mendukung gerakan
hemat BBM. Yang kelima, bisa berhemat uang saku karena berkurangnya pembelian
BBM. Yang keenam, bisa menambah dan menjadi momen yang menyenangkan.
4. Place
Merupakan
lokasi dimana terget market melakukan perilaku komunikasi atau mendapatkan
produk. Dan lokasi yang kami ambil untuk target market adalah di FISIP UB.
5. Relationship Marketing
Untuk
program social marketing “BIKE TO WORK” kami bekerjasama dengan himpunan
mahasiswa FISIP, pihak fakultas (dekan), pihak kampus (rektor), BEM dan EM,
agar nantinya program “BIKE TO WORK” ini bisa terus berjalan.
EVALUATION STRATEGY
Evaluasi yang dilakukan adalah bagaimana program
sepeda ini diimplementasikan. Apakah bisa diterima oleh mahasiswa? Apakah
nilai-nilai yang diberikan mengena untuk mahasiswa? Apa yang menjadi hambatan
bagi target market? Evaluasi tentu dilakukan oleh kami selaku pemrogram
kegiatan “BIKE TO WORK”, lalu untuk evaluasi berkelanjutan akan dilakukan oleh
pihak dekan, dan tentunya oleh pengurus klub sepeda. Evaluasi akan terus dilakukan dari waktu ke waktu agar program ini bisa terus berjalan
dengan baik. Evaluasi dilakukan dengan pengamatan lapangan, jejak pendapat, juga
dengan wawancara atau kuesioner untuk mendapatkan hasil yang aktual di
lapangan.
RENCANA IMPLEMENTASI
Rencana
atau tahap awal yang kami lakukan untuk mensukseskan rancangan ini yaitu kami
meminta persetujuan kepada pihak fakultas tentang rancangan pengurangan
penggunaan kendaraan bermotor dengan menerapkan penggunaan sepeda pancal dilingkungan
FISIP. Hal tersebut diharapkan mampu membudayakan hidup sehat dan mengurangi
kemacetan yang menjadi masalah di lingkungan UB. Dengan adanya persetujuan dari
pihak FISIP diharapkan mampu mendorong mahasiswa dan para dosen FISIP untuk
membudayakan penggunaan sepeda pancal dilingkungan kampus dengan berbagai
manfaat yang akan didapatkan.
Langkah selanjutnya setelah
mendapatkan persetujuan dari pihak Fakultas, kami akan melakukan kerjasama
dengan LSO atau Himpunan Mahasiswa FISIP untuk membantu kami dalam
mensosialisasikan pengurangan penggunaan kendaraan bermotor diganti dengan
penggunaan sepeda pancal dilingkungan kampus. Kami memilih untuk bekerjasama
dengan himpunan mahasiswa dengan harapan sosialiasi ini bisa dilakukan menyeluruh
bukan hanya sekedar komunikasi tetapi dapat diterapkan seluruh mahasiswa FISIP,
dosen, Dekan dan bahkan bisa mempengaruhi fakultas lain untuk melakukan hal
yang sama yaitu menerapkan penggunaan sepeda pancal demi kenyamanan lingkungan
kampus UB.
Tahap
berikutnya adalah setelah melakukan sosialisasi, kami akan mengadakan kegiatan
“BIKE TO WORK” yaitu kegiatan bersepeda bersama dengan seluruh mahasiswa,
dosen, dekan FISIP sebagai langkah awal pengenalan atau penerapan penggunaan
sepeda pancal dilingkungan FISIP. Hal ini diharapkan mahasiswa FISIP bisa mengetahui
dan merasakan bagaimana menyenangkannya menggunakan sepeda pancal di lingkungan
kampus dengan memperhatikan sisi positifnya yaitu kesehatan, kebersamaan,
keakraban dan pengurangan kemacetan. Selain itu agar kegiatan ini bisa berjalan
terus-menerus kami akan membentuk club bersepeda FISIP untuk menjalin keakraban
dengan harapan bisa dijadikan penerus agar kegiatan ini tidak berhenti begitu
saja. Capaian saat ini yang telah dilakukan adalah
pemasangan poster-poster dan penanyangan video tentang pentingnya pengurangan
penggunaan kendaraan di lingkungan kampus untuk mengurangi kemacetan.
Strategi yang dapat dilakukan untuk
mengubah persepsi mahasiswa FISIP agar lebih peduli terhadap lingkungan dengan
cara mengurangi penggunaan kendaraan bermotor adalah:
- Menentukan jadwal pelaksanaan kegiatan “BIKE TO WORK”
- Penggalangan
massa dan pendataan siapa saja yang ingin berpartisipasi dalam kegiatan
“BIKE TO WORK” baik melalui banner dan adanya stan untuk menarik peserta
kegiatan dan promosi bekerja sama dengan himpunan mahasiswa.
- Kegiatan “BIKE TO WORK” juga
dilakukan bersamaan dengan kampanye bersepeda beramai-ramai berkeliling
kampus.
- Setelah kegiatan “BIKE TO
WORK” berakhir akan dibuat klub sepeda pancal. Klub sepeda pancal inilah yang akan meneruskan kegiatan ini
agar terus
berkelanjutan dan bisa berlangsung setiap waktu.
- Membuat Official Twitter khusus untuk
menampung massa dan menjaga hubungan baik antar pengguna sepeda di dalam
club dengan harapan agar bisa menggalang massa pengguna sepeda pancal
lebih banyak dan lebih besar hingga lingkup universitas.
Komentar
Posting Komentar
Comment